6 Kecamatan yang terletak di Kota Prabumulih kini menjadi pantauan dari Bazma Prabumulih. Dengan melibatkan para relawan Bazma maka dilakukan survei untuk mendata mustahik atau kaum dhuafa yang ada di Kota Prabumulih. Survei ini dilaksanakan sejak Rabu, 12 Februari 2013 tentunya kegiatan ini melibatkan pemerintahan setempat seperti Camat, Lurah, Rw dan Rt. Dengan bantuan dari pemerintahan setempat akan lebih mudah dalam proses pengumpulan data mustahik. Untuk survei pada Kecamatan Utara, Timur dan Barat dilakukan secara bersama yang langsung menerjunkan 6 orang relawan. Data yang diperoleh pada kecamatan cukup membantu namun tidak terlalu mendetail dan akurat oleh karena itu dengan izin dari Camat pada setiap Kecamatan untuk langsung mensurvei rumah-rumah warga dengan bantuan Ketua Rw atau Ketua Rt. Tujuan dari survei data statistik mustahik ini tidak lain agar kedepannya Bazma dapat mengetahui daerah yang belum dan masih jarang tersentuh bantuan baik dari pemerintahan, dari perusahaan maupun dari donatur.
Data yang diperoleh melalui formulir mencakup data pendidikan diantaranya adalah jumlah sekolah, TPA, Bimbel dan juga jumlah anak yatim. Data kesehatan meliputi posyandu, warga yang terkena penyakit katarak, bibir sumbing dll, sedangkan untuk data ekonomi mencakup potensi wilayah, rata-rata pendapatan warga, usaha produktif dan peran pemerintah dalam memajukan suatu daerah tersebut. Hasil data survei ini juga akan di sinergikan dengan BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Prabumulih dan hasilnya akan dijadikan acuan Bazma untuk kedepannya nanti. Data ini akan direkap dan dilaporkan kepada pengurus Bazma dan juga para Muzzaki.
Dari data ini juga Bazma akan menambahkan jumlah bantuan selama ini yang telah digulirkan Bazma dan kemungkinan juga akan terciptanya program-program baru yang bisa lebih memberdayakan mustahik yang ada di Kota Prabumulih. Inilah harapan kita sebagai pengelolah zakat, kedepan dan seterusnya haruslah tentu lebih baik. Perolehan data statistik diharapkan akan mendapatkan data yang benar-benar akurat seperti yang telah terbagi kedelapan asnaf yaitu Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab, Gharimin, Fisabilillah dan juga Ibnus Sabil agar yang berhak menerimanya bukanlah sembarangan orang yang hanya mengaku miskin dan slalu mengharapkan bantuan atau dari pengguliran dana zakat yang bukan sepenuhnya hak mereka.
Menjadi gambaran hidup kita juga dikala kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khatab dimana zakat dimasa itu sangat berlimpah namun telah banyak pula kaumnya yang sejaterah. Umar Bin Khatab memerintahkan Muaz Bin Jabal yang saat itu menjabat gubernur dan menjadi Ketua Amil Zakat di negeri Yaman untuk mendata ulang kaum muslimin yang masih belum menerima zakat, akhirnya data yang diperoleh Muaz bin Jabal bahwa masih banyak kaumnya belum memiliki rumah sendiri, memiliki kendaraan (unta) dan pemuda-pemudi yang belum menikah. Melalui data itu Umar pun memerintahkan untuk menyalurkan zakat itu untuk mereka dan setelah tahun ketiga tidak ada lagi yang menerima zakat dinegeri Yaman lalu dari pemikiran yang bijaksana Umar Bin Khatab dana zakat itu disalurkan ke daerah lain yang lebih membutuhkan. Subhanallah inilah hasil dari pengumpulan zakat yang sangat banyak manfaat. Semoga dari kinerja para amil dan juga relawan dan tentunya melalui kepengurusan Bazma Prabumulih akan terulang kembali zakat yang melimpah seperti pada zaman Umar Bin Khatab. InsyaAllah tidak ada yang tak mungkin Bagi Allah SWT. Aamiin
- Penulis : Ruri Zazili
- Gambar : Angga Renaldy
