Oct 31, 2017

MALANGNYA DODI ANAK ASUH BAZMA YANG DITINGGAL KEDUA ORANG TUANYA PERGI

| No comment
MALANGNYA DODI ANAK ASUH BAZMA YANG DITINGGAL KEDUA ORANG TUANYA PERGI
Dodi Irawan  yang terlahir dari keluarga miskin ini memang menjalani hidup yang begitu memprihatinkan. Disaat usianya baru menginjak 7 tahun  kedua orang tuanya pergi meninggalkan Dodi hingga saat ini Dodi telah duduk dibangku kelas 3 SMK, kedua orang tuanya juga belum kembali pulang menemuinya.

Dodi yang tinggal bersama kakek dan neneknya memang sempat bertanya kepada sang paman. Dodi pun mendapat informasi dari pamannya bahwa saat ini orang tuanya tinggal di Provinsi Jambi dan hidup bersama ketiga adiknya. Malangnya, sang paman tak memberi jawaban detail prihal alamat  lengkap dari kedua orang tuanya.

Dodi pun saat ini masih terus merindukan kedua orang tuanya, dan demi membuktikan kepada orang tuanya  kelak, Dodi terus rajin sekolah sambil mencari nafkah bersama Neneknya.

Dodi membantu Neneknya setiap pulang sekolah untuk berkebun karet milik orang lain. Setiap bulannya Dodi dan Nenek mendapat upah Rp 100.000. Jumlah itu tentunya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan  sehari-hari.  Dodi mengatakan bahwa uang itu memang dicukup-cukupkan terkadang ada saja rezeki dari tetangga atau dari Perusahaan tertentu yang membantu memberikan beras atau sekedar lauk makan.

Sebenarnya sang kakek lah yang menafkahi mereka berdua selama ini, tetapi satu tahun belakangan ini Kakek sudah terbaring sakit di usianya yang ke 80 tahun. Dodi pun mau tidak mau harus membantu Nenek berkebun. Dodi hanya meluangkan waktu istirahatnya pada malam hari saja. Dodi harus membagi waktunya untuk sekolah belum lagi Dodi berangkat sekolah dengan berjalan kaki  menempuh menempuh jarak yang sangat jauh hingga memakan waktu lebih dari 2 jam.

Pukul 04.00 shubuh Dodi sudah harus segera berangkat sekolah dari rumahnya di desa Tanjung Menang hingga ke sekolah SMK Negeri 2 di desa Tanjung Raman. Melintasi jalan lingkar Dodi berjalan sendirian tanpa mengeluh serta rasa takut dan diseparuh perjalanan Dodi mengistirahatkan tubuhnya tepat pada waktu Sholat shubuh disebuah  Mushola.
Setelah Sholat dan beristirahat Dodi kembali melanjutkan perjalanan dan sampai pada pukul 06.15 WIB.  Dodi tidak pernah berniat untuk ikut  temannya yang memiliki kendaraan motor, karena malu bila harus menumpang secara gratis sedangkan Dodi tidak memiliki uang saku.

Tim Bazma sempat bertanya mengapa Dodi tidak mendapat beasiswa dari sekolahnya. Dodi menjawab bahwa untuk mendapat beasiswa, murid yang tidak mampu harus memilki kartu miskin yaitu KIS dan  Dodi pun tidak memiliki kartu tersebut . Sempat ingin mengurusnya namun Dodi harus memiliki syarat lain yaitu Kartu Keluarga dan KTP orang tuanya. Akhirnya Dodi pun bertambah bingung hingga dia tak mau lagi mengurusnya.

Dodi terus berdoa kepada Allah agar dirinya diberi kemudahan untuk sekolah karena tinggal satu tahun lagi untuk bisa tamat sekolah. Dia tidak ingin membuat banyak orang lain susah dan tentu kedua Kakek dan Neneknya.

Do’a Dodi pun akhirnya di ijabah oleh Allah SWT. Melalui tetangganya, tim survey Bazma mengetahui keadaan Dodi. Tim Survey Bazma Asset 2 pun langsung bergerak cepat menuju ke rumah Dodi. Dan setelah melihat keadaan rumahnya dan bercerita tentang kehidupannya, Dodi pun diikut sertakan dalam seleksi menjadi anak asuh Bazma karena sudah sesuai kreteria untuk menjadi anak asuh terutama karena kemiskinan dan Dodi pun juga sudah bisa mengaji serta  berakhlak baik pula. Dodi bersama 15 anak lainnya terpilih untuk mencukupi 100 anak asuh pada program BBS (Bantuan Beasiswa Sekolah) Bazma Asset 2.

Kini Dodi telah mengikuti program pembinaan anak asuh atau yang disebut Bimbingan Belajar Anak Asuh di Masjid Darussalam setiap 2 kali pertemuan setiap bulannya. Dodi diberi beasiswa dari Bazma setiap bulan baik secara tunai dan tabungan masa depan bersama anak-anak asuh lainnya.

Kehadiran Dodi sebagai anak asuh Bazma yang baru direkrut ini juga menjadi motivasi bagi anak-anak asuh lainnya karena perjuangan Dodi untuk sekolah dan untuk hidup walaupun jauh dari orang tua begitu luar biasa.  Dodi sempat berkata kepada tim Bazma “Kalau mengeluh, sudah tentu mengeluh dengan keadaan saya kak, namun selama hidup, saya tidak ingin habis karena mengeluh atau bermalas-malasan, ini sudah jalan hidup saya, semampunya saya menjalaninya dengan ikhlas dan tetap bersemangat, Allah akan membantu saya kak dan mudah-mudahan saya masih bisa bertemu dengan kedua orang tua saya  dan berbakti kepada mereka” ujarnya
Tags :

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar anda

Join Twitter

Like Facebook

APP BAZMA FOR ANDROID

Copyrights © 2022 | All Rights Reserved | Bazma Asset 2
Copyrights © 2019 | All Rights Reserved | Bazma PHR Zona 4
Back to top