BANTUAN BEASISWA MUHAMMAD AL-HAKIM DI PONDOK PESANTREN GONTOR PUSAT

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya merupakan pepatah yang cocok untuk Muhammad Al-Hakim putra pertama dari Ustadz Harun Rosid. Memang sejak kecil menurut ayahnya, Al-Hakim sudah terlihat sangat mencintai Al Qur'an dan begitu serius mempelajari pelajaran agama Islam.

6 Juz Al Qur'an juga telah berhasil dihafalnya saat ini. Selain itu, dia juga banyak meraih prestasi yang membanggakan. Prestasi mencolok begitu terlihat sejak dia duduk dibangku MTs Al Furqon Prabumulih yang selalu mendapat peringkat 1 dikelas hingga tahun ajaran 2017-2018 peringkat umum pun diraihnya.

Di non akademik dia juga beberapa kali menjuarai lomba seperti juara 1 pidato Arab SIT Islahul Ummah (2015), juara 1 bidang Nahwu pada MQK tingkat kota (2017), juara 2 Genius PAI 2017  di Pondok Pesantren RU Sakatiga Kab. Ogan Ilir dan lain sebagainya.

Setelah tamat dari MTs Al Furqon, semangat dari Muhammad terus menggebu-gebu, dimana dirinya  berniat sekali menuntut ilmu tingkat Madrasah Aliyah (MA) di Madinah Al Munawaroh.Namun setelah mendapat informasi, ternyata Madinah Al Munawaroh tidak diperuntukkan bagi warga  asing. Lain halnya seperti Pendidikan Tinggi untuk mahasiswa/mahasiswi.

Dan cita-cita Muhammad pun masih ingin ia kejar walau nanti memang harus menunggu di tingkat Pendidikan Tinggi. Pendidikan Tinggi seperti Universitas Islam Madinah tentu memilih calon mahasiswa/mahasiswi yang bisa menguasai bahasa Arab, bahasa Inggris, hafal Al Qur'an, dan ilmu syari'ah.   Dengan demikian Muhammad Al-Hakim harus memilih melanjutkan tingkat MA di Pondok Pesantren yang mendapat pengakuan atau mu'adalah dari Universitas Islam Madinah. Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo merupakan salah satu lembaga Pendidikan yang mendapat pengakuan tersebut.

Bersama Ayahnya, Muhammad Al-Hakim pun mendaftar ke PonPes Gontor yang memiliki beberapa cabang di Indonesia ini. Tentu banyak tahap yang harus dilaluinya termasuk dalam ujian masuk. Setelah melalui test ketat, Muhammad Al-Hakim pun dinyatakan lolos diantara ribuan peserta dan Alhamdulillah dia juga lolos ke PonPes Gontor Pusat di Ponorogo yang banyak di idam-idamkan calon santri.

Kegembiraan sang Ayah mengetahui anaknya lolos di Pondok Pesantren tersebut begitu disyukuri, namun sang Ayah tetap harus berjuang untuk mencari biaya yang memang cukup besar. Ustadz Harun sendiri  telah menyiapkan dana yang diperlukan, namun biaya yang cukup besar tersebut belum mampu diperolehnya. Beliau pun mencoba mengajukan proposal kepada Bazma Asset 2.

Ketua Bazma Asset 2 bersama pengurus lainnya pun menyikapi proposal tersebut. Menurut beberapa pengurus Bazma Asset 2 bahwa kategori Fii Sabilillah golongan untuk Muhammad Al-Hakim penerima zakat yang ingin berjuang menuntut ilmu agama dan bercita-cita mulia menjadi seorang hafidz Qur'an dan juga pendakwah. Dana zakat pun digelontorkan untuk biaya administrasi Muhammad Al-Hakim dan bantuan tersebut langsung diserahkan kepada Ustadz Harun Rosid di kantor Bazma Asset 2.

Sama  seperti orang tunya, Ketua Bazma Asset 2 Arev Santosa pun berharap anak yang membanggakan ini nantinya benar-benar menjadi penghafal al Qur'an sukses dan dapat mengamalkan ilmu-ilmu bermanfaat lewat dakwahnya kepada orang-orang muslim. "Semoga cita-citanya untuk menuntut ilmu Pendidikan Tinggi di Universitas Islam Madinah juga terwujud." tambahnya

Ustadz Harun Rosid selaku orangtua juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan terima kasih atas bantuan yang mereka dapatkan. "Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang lebih baik lagi kepada Bapak/Ibu pengurus Bazma beserta para pekerja muslim di PT Pertamina EP Asset 2 yang telah berzakat melalui Bazma Asset 2. Semoga mereka selalu diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan tentunya semoga dilancarkan segala urusan dan pekerjaanya. Aamiin..." ucapnya.