Amir Romli seorang pria berusia 60 tahun datang ke kantor Bazma Asset 2 sambil membawa peralatan kebersihan dengan wajahnya saat itu terlihat begitu sedih. Dengan terbatah-batah beliau menceritakan bahwa saat ini anak bungsunya bernama Harsono membutuhkan biaya untuk mendaftar sekolah sambil memberikan secarik kertas tertulis jumlah biaya yang dibutuhkan.
Kehidupan yang serba kekurangan ini membuat bapak Amir Romli begitu giat mencari uang untuk anaknya yang ingin menyambung sekolah. Namun beberapa bulan belakangan ini dia belum mendapat tawaran untuk membersihkan rumput-rumput walau dia juga sudah berkeliling-keling dari rumah ke rumah untuk menawarkan jasanya itu. Kalaupun ada, upah tersebut hanya cukup untuk membeli beras dan membayar sewa kontrak rumah.
Anaknya sendiri bernama Harsono sudah berapa tahun tidak melanjutkan sekolah setelah tamat dari Sekolah Dasar. Hingga akhirnya usia Harsono saat ini sudah 17 tahun yang semestinya tahun ini dia sudah tamat sekolah. Memang seperti kedua kakaknya juga harus berhenti sekolah karena tidak ada biaya. Namun lain dari kedua kakaknya itu, Harsono terus meminta sang ayah untuk mendaftarkannya ke sekolah dan dia mengatakan tidak malu dengan usianya itu. Bapak Amir pun mencoba mendaftarkan anaknya ke SMP Yayasan Bakti kota Prabumulih. Alhamdulillah setelah memenuhi syarat pendaftaran anaknya pun diterima di sekolah tersebut hanya saja dalam waktu dekat bapak Amir harus segera melunasi biaya pendaftaran sebesar Rp 680.000.
Masalah inilah yang membuat bapak Amir harus berfikir keras dari mana mendapatkan uangnya. Namun saat itu salah satu guru di sekolah tersebut memberi saran agar bapak Amir mencoba meminta bantuan kepada Bazma Asset 2 seperti salah satu siswinya yang juga mendapat bantuan dari Bazma perihal biaya sekolah. Dari informasi inilah akhirnya bapak Amir bisa sampai ke Bazma.
Tim pelaksana harian Bazma Asset 2 yang telah menerima permohonan tersebut langsung mensurvey kediaman rumah Harsono dan memang dirumah kontrakan sangat sederhana itu beliau bertahan hidup dengan kemiskinan. Mendapat laporan dari tim pelaksana harian, Ketua dan beberapa pengurus Bazma Asset 2 pun menyetujui permohonan tersebut.
Bazma Asset 2 pun membayar biaya sekolah termasuk iuran SPP hingga 8 bulan. Harsono juga mendapat bantuan perlengkapan sekolah berupa sepatu dan tas. Kini Harsono bisa melanjutkan sekolahnya lagi dan bapak Amir pun bersyukur melihat anaknya bisa kembali sekolah.
Kehidupan yang serba kekurangan ini membuat bapak Amir Romli begitu giat mencari uang untuk anaknya yang ingin menyambung sekolah. Namun beberapa bulan belakangan ini dia belum mendapat tawaran untuk membersihkan rumput-rumput walau dia juga sudah berkeliling-keling dari rumah ke rumah untuk menawarkan jasanya itu. Kalaupun ada, upah tersebut hanya cukup untuk membeli beras dan membayar sewa kontrak rumah.
Anaknya sendiri bernama Harsono sudah berapa tahun tidak melanjutkan sekolah setelah tamat dari Sekolah Dasar. Hingga akhirnya usia Harsono saat ini sudah 17 tahun yang semestinya tahun ini dia sudah tamat sekolah. Memang seperti kedua kakaknya juga harus berhenti sekolah karena tidak ada biaya. Namun lain dari kedua kakaknya itu, Harsono terus meminta sang ayah untuk mendaftarkannya ke sekolah dan dia mengatakan tidak malu dengan usianya itu. Bapak Amir pun mencoba mendaftarkan anaknya ke SMP Yayasan Bakti kota Prabumulih. Alhamdulillah setelah memenuhi syarat pendaftaran anaknya pun diterima di sekolah tersebut hanya saja dalam waktu dekat bapak Amir harus segera melunasi biaya pendaftaran sebesar Rp 680.000.
Masalah inilah yang membuat bapak Amir harus berfikir keras dari mana mendapatkan uangnya. Namun saat itu salah satu guru di sekolah tersebut memberi saran agar bapak Amir mencoba meminta bantuan kepada Bazma Asset 2 seperti salah satu siswinya yang juga mendapat bantuan dari Bazma perihal biaya sekolah. Dari informasi inilah akhirnya bapak Amir bisa sampai ke Bazma.
Tim pelaksana harian Bazma Asset 2 yang telah menerima permohonan tersebut langsung mensurvey kediaman rumah Harsono dan memang dirumah kontrakan sangat sederhana itu beliau bertahan hidup dengan kemiskinan. Mendapat laporan dari tim pelaksana harian, Ketua dan beberapa pengurus Bazma Asset 2 pun menyetujui permohonan tersebut.
Bazma Asset 2 pun membayar biaya sekolah termasuk iuran SPP hingga 8 bulan. Harsono juga mendapat bantuan perlengkapan sekolah berupa sepatu dan tas. Kini Harsono bisa melanjutkan sekolahnya lagi dan bapak Amir pun bersyukur melihat anaknya bisa kembali sekolah.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda