Sapaan Ibu Dewi atau nek Dewi sudah melekat di telinga warga komperta khususnya yang sering membeli pecel di pasar baru yang berada di Komperta Kelurahan Muntang Tapus Kota Prabumulih. Ibu satu anak ini memang terus berusaha hidup mandiri bersama anaknya sejak suaminya sakit hingga suaminya meninggal dunia.
Ibu Dewi bercerita bahwa almarhum suami yang dulunya merupakan pensiunan pekarya security di perusahaan Pertamina EP Asset 2 ini memang menderita stroke dan lumpuh sehingga selama almarhum sakit ibu Dewi lah yang menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan pecel. Sedangkan anaknya terus berusaha mencari pekerjaan sembari membantu ibunya berjualan.
Ibu Dewi juga mengatakan bahwa hasil jualan yang dia dapat digunakan untuk membeli kebutuhan obat untuk suaminya dan tak jarang jika jualan sedang sepi, ibu Dewi dan anaknya harus menjual beberapa barang yang ada dirumahnya demi kebutuhan yang mendesak itu.
Beliau sendiri sudah lama berniat untuk mengembangkan usahanya dengan berjualan siomay namun masih kekurangan modal. Lewat sebuah proposal bantuan pengembangan usaha yang ditujukan ke Bazma Asset 2, dia berharap keinginannya itu terwujud.
Setelah menunggu hasil survey dan juga hasil keputusan rapat Bazma Asset 2, ibu Dewi mendapatkan bantuan karena memang dia layak menerimanya. Bantuan berupa peralatan seperti kompor gas satu set, panci, tepung dan bahan-bahan pembuatan siomay lainnya senilai Rp 1.630.000 telah diserahkan ke ibu Dewi secara langsung.
Alhamdulillah kini Ibu Dewi bertambah semangat berjualan untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Beliau juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pengurus Bazma Asset 2 yang telah memberikan bantuan untuknya. "Semoga Allah membalas kebaikan bapak dan ibu yang bekerja di perusahaan ini" doanya
Ibu Dewi bercerita bahwa almarhum suami yang dulunya merupakan pensiunan pekarya security di perusahaan Pertamina EP Asset 2 ini memang menderita stroke dan lumpuh sehingga selama almarhum sakit ibu Dewi lah yang menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan pecel. Sedangkan anaknya terus berusaha mencari pekerjaan sembari membantu ibunya berjualan.
Ibu Dewi juga mengatakan bahwa hasil jualan yang dia dapat digunakan untuk membeli kebutuhan obat untuk suaminya dan tak jarang jika jualan sedang sepi, ibu Dewi dan anaknya harus menjual beberapa barang yang ada dirumahnya demi kebutuhan yang mendesak itu.
Beliau sendiri sudah lama berniat untuk mengembangkan usahanya dengan berjualan siomay namun masih kekurangan modal. Lewat sebuah proposal bantuan pengembangan usaha yang ditujukan ke Bazma Asset 2, dia berharap keinginannya itu terwujud.
Setelah menunggu hasil survey dan juga hasil keputusan rapat Bazma Asset 2, ibu Dewi mendapatkan bantuan karena memang dia layak menerimanya. Bantuan berupa peralatan seperti kompor gas satu set, panci, tepung dan bahan-bahan pembuatan siomay lainnya senilai Rp 1.630.000 telah diserahkan ke ibu Dewi secara langsung.
Alhamdulillah kini Ibu Dewi bertambah semangat berjualan untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Beliau juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pengurus Bazma Asset 2 yang telah memberikan bantuan untuknya. "Semoga Allah membalas kebaikan bapak dan ibu yang bekerja di perusahaan ini" doanya
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda